Halaman

CERITA NGENTOT DI KOLAM RENANG WOTER BOOM



Menulis cerita dewasa dewasa kehidupan manusia mungkin tidak pernah berakhir, apa yang masing-masing pihak telah menciptakan pola pikir berbeda.baik dan kehidupan. Apakah kita sebagai manusia harus selalu dapat pergi melalui pemikiran hidup "bisa", belum tentu, setiap manusia ada keterbatasan, di mana ada sisi buruk dan baik, apakah setiap orang diberi jiwa sekuat baja, ada yang orang-orang seperti kayu lapuk cerita usang.Ini benar semua diambil dari peristiwa-peristiwa aktual cuman baik dan buruk Anda tahu, pengalaman ini diringkas dalam sebuah cerita yang akan sajikan.Hari dewasa perkosaan saya, sekitar 12 siang, saya baru saja tiba di vilaku di atas. Pak Joko, penjaga vilaku membukakan pintu garasi sehingga saya bisa memarkir mobil saya Pheew ... Akhirnya saya lelah setelah mengambil libur seminggu selama UAS. Saya ingin mengambil saat-saat tenang ketika, tanpa ditemani siapa pun, aku ingin menikmatinya sendirian di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk ibukota jadi saya lebih baik menikmati privasi saya, jadi saya katakan kepada Pak Ricardo pulang di desa di sekitar sini. Tn. Ricardo telah bekerja di tempat ini sejak ayahku membeli villa ini adalah sekitar 7 tahun yang lalu, dengan keberadaannya, vila kami terawat baik dan belum pernah dirampok. Dia hampir seperti ayah saya, 50-an lebih, tinggi dan kurus dengan kulit terbakar hitam. Saya sebenarnya berniat mengerjainya daridulu, tapi mengingat dia cukup loyal pada ayahku dan terlalu jujur, maka kuurungkan niat saya.

"Punten Neng, kalau misalnya ada kebutuhan, saya akan pulang saja, tinggal dateng aja" pamitnya.

Setelah Pak Joko pergi, aku membersihkan semua barang bawaan. Aku menjatuhkan diri ke tempat tidur sambil menghela napas, lega setelah dipisahkan dari buku teks. Cuaca sedang cerah, matahari bersinar dengan diiringi angin sepoi-sepoi yang membuat suasana terasa lebih santai. Aku jadi ingin berenang, terutama setelah saya melihat genangan air di belakang bersih sekali, Pak Joko perawatan telaten dari vila ini. Segera saya mengambil perlengkapan renang dan menuju ke kolam renang.

Sesampainya di sana setelan lain saya merasa sangat baik, begitu tenang, bahwa hanya ada kicau burung dan gemerisik tertiup angin air. Kegilaan mendadak, ini kesepian, lama tenang, bagaimana jika saya hanya berenang telanjang, tapi tidak ada di sini tapi saya anyway aku senang orang mengagumi keindahan tubuhku. Jadi tanpa pikir panjang lagi, aku melepas satu per satu semua pada tubuh saya, termasuk jam tangan dan perhiasan semuanya benar-benar telanjang seperti saat lahir. Setelah mengeluarkan cincin terakhir pada tubuh saya, saya langsung melompat ke dalam kolam. Aahh .. terasa begitu baik untuk berenang telanjang seperti ini, tubuh terasa lebih ringan. Beberapa kali saya bolak-balik dengan beberapa gaya kecuali gaya punggung (karena saya tidak bisa, hehe ..)

20 menit sementara aku berada di kolam renang, saya akan merasa haus dan ingin istirahat sebentar untuk berjemur di kolam renang. Saya kemudian bangkit dan mengeringkan tubuhku dengan handuk, setelah aku sekaleng Coke dari kulkas, aku kembali ke kolam. Kurebahkan diriku di kursi santai di sana dan saya memakai kacamata hitamku sambil menikmati minumku. Untuk menghaluskan kulit kecokelatan tidak putih, saya mengambil matahari oilku dan menggosok seluruh tubuh saya terlihat mengkilap. Jadi cuaca lezat di sini membuat saya mengantuk, jadi jangan merasa saya perlahan-lahan jatuh tertidur. Di dalamnya saya sedang berbaring di kolam tanpa apa-apa yang melekat pada tubuh saya, kecuali untuk kacamata hitam. Jika ada pencuri masuk dan melihat situasi saya seperti itu, tentu saja aku diperkosa sampai mati.

Tengah tidur saya, saya merasakan sesuatu menyentuh tubuhku, tangan itu membelai paha saya dan kemudian menyebar ke dada. Ketika tangan menyentuh pangkal paha bibir tiba-tiba membuka mata saya dan saya terkejut karena saya merasa itu bukan hanya mimpi. Saya melihat ada seseorang yang menarikku dan begitu aku bangun dengan sigapnya menyambar bahu saya dan dengan tangan menutupi mulutnya, mencegah saya dari menjerit. Saya mengenal orang, itu adalah Taryo, vila kiper tetangga, ia berusia 30-an, wajahnya sedikit jelek dengan gigi bengkok, pipi cekung dan matanya benar-benar lebar di depan wajahku.

"Ssst .. Penulisan adalah Neng dilalui, berikut adalah ga ada orang lain, sehingga tidak berani!" Dia mengancam

Aku hanya mengangguk, meskipun masih agak terkejut, lalu perlahan-lahan ia melepaskan saya dalam mulut bekapannya

"Hehehe .. lama sekarang saya ingin Neng ngerasain telanjang bersama-sama!" Dia berkata, matanya menatap dadaku

"Telanjang telanjang ya, tapi sopan bertanya dong, belum pencuri begitu kaya!" Aku berkata, marah.

Ternyata tanpa sadar dia sedang menonton saya dari berenang dari tuannya dan vila loteng bahwa ia sering tidak ketika seorang wanita daridulu berenang di sini. Mengetahui Pak Joko tidak ada di sini dan aku tertidur, ia sangat ingin memanjat dinding untuk masuk ke sini. Sebenarnya saya tidak mood untuk orang dewasa karena masih ingin istirahat, namun elusannya pada daerah sensitifku membuat BT (birahi tinggi).

"Heh, ia ingin pemerkosa gua, mengapa tidak juga kemeja terbuka terakhir terus-terus doang berani!" Saya menantang.

"Hehe, ya itu Neng Neng loh abis payudara, montok benar-benar lupa deh" katanya sambil melepas pakaiannya compang-camping.

Tubuh sangat baik, meskipun agak tipis dan kotor, penisnya yang sudah tegang cukup, tentang ukuran properti di Wahyu, tukang ledeng yang bermain dengan saya (baca Air Junior, Listrik, dan Konstruksi).

Dia duduk di pinggir kursi dan mulai menyedot payudaraku yang paling dikagumi, sementara aku meraih penisnya dengan tangan saya sampai saya merasa dan penis kukocok lebih keras. Aku mendesis nikmat vaginanya dan mengusap tangannya membelai bibirnya.

"Eenghh .. terus .. Oohh Tar!" Aku mendesah, meremasi rambut Taryo yang mengisap payudaraku.

Lalu kepalanya perlahan-lahan merayap turun dan berhenti di pangkal paha. Aku mendesah semakin tidak menentu karena lidahnya bermain-main di sana ditambah dengan jarinya bergerak masuk dan keluar. Saya harus memeras payudara dan menggigit jari-jari saya tidak akan terus sendiri karena rasanya yang lezat kesemutan, matirasa, sampai akhirnya tubuhku mengejang dan melepaskan vaginanya hangat. Dengan rem melek Taryo Aku meraih vagina rambut menghirup dia. Perasaan yang terus berlanjut sampai saya merasa cairanku tidak keluar lagi, kemudian kepala Taryo off dari sana, mulutnya basah oleh cairan cinta.

Aku mengatur napas berburu yang belum selesai, dilumatnya mulutku dengan ganas. Saya merasa sendirian Aku suka bau cairan ke dalam mulutnya ditutupi dengan cairan. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulut, kesulitan bernapas sedikit bau, bau rokok atau jengkol. Setelah beberapa menit saya bisa beradaptasi dengan permainan, baru diselesaikan lidah sampai lidah kami saling terkait dan mengisap. Kami juga berpagutan cukup lama, dia juga menjilati wajahku yang halus dengan jerawat tidak sampai wajahku basah oleh air liur.

"Gua ga Tar lagi, di sini saya punya lu semut" kataku.

Para Taryo segera bangkit dan berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih berbaring di kursi santai, saya memegangnya, dan kujilati sejenak sebelum kukocok saya dimasukkan ke dalam mulut.

Mulutku penuh dengan penisnya, itu tidak hanya mengakomodasi 3/4nya sepenuhnya dimasukkan. Aku memainkan lidahku di kepala penisnya adalah helm-suka, kadang-kadang saya menjilat lubang kencing nya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah keenakan sebuah desahan. Satu tangan memegang kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan.

"Eemmpp .. nngg emmphh ...." Aku menahan napas kehabisan napas, tetapi tidak peduli. Penis kepala berulang kali ke dinding tenggorokan. Lalu aku merasakan cairan memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan, tetapi karena cairan cair dalam mulutku. Semburannya belum selesai, dia mengeluarkan penisnya, sehingga semburan berikut disekujur mendarat di wajahku, kacamata hitam saya juga disemprot dengan semen basah.

Aku melepas kacamata saya, jadi saya mengusap wajah saya dengan tangan saya. Sisa-sisa sperma di kujilati jariku melekat sampai akhir. Ketika tiba-tiba pintu terbuka dan Mr Joko datang dari sana, dia melongo melihat kami berdua telanjang. Saya sendiri terkejut dengan kehadirannya, aku takut dia membocorkan ini pada ortuku.

"Eehh .. maaf Neng, Ayah hanya ingin Bapak ngambil uang di dalam ruangan, tahu ini ga Neng gituan lebih" dia tergagap.

Karena aku harus bertahan, aku akan menawarkan diri putus asa dan berjalan ke arahnya.

"Ah .. oke ga Pak, tindak memperbaiki Bapak aja yuk!" Godaku.

Lihat keluguan jakunnya naik turun tubuhku, meskipun agak gugup matanya terpaku pada payudara saya. Aku membelai batangnya dari luar membuatnya terangsang.

Akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.

"Neng Neng payudara besar terlalu baik .. Bapak diginiin terlalu bagus?" Meremasi berjabat tangan dan memegang payudaranya.

Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka celana panjangnya, kemudian saya kehilangan celana kolornya juga. Ternyata ayam hitam menggantung, jari-jari saya mulai memegangnya. Saya merasa di tangan saya gemetar dan mengeras. Perlahan-lahan saya mulai jongkok di depannya, tanpa basa-basi saya menempatkan batang di tanganku ke mulutnya, dan kuemut kujilati-semut untuk pemiliknya mengerang keenakan

"Yah, Pak Joko sama majikan malu sendiri menulis," seru Pak Joko Taryo yang memperhatikan sedikit gugup untuk menikmati seorang dewasa oral untuk saya.

Taryo lalu mendekati kami dan meraih tanganku untuk menjabat kemaluannya. Bergantian mulut dan tangan untuk melayani tegang penis. Tidak puas hanya untuk menikmati tangan, sesaat kemudian Taryo pindah ke belakangku, membuat tubuh dan tangan bertumpu pada lutut. Aku mulai merasakan sebuah benda yang didorong ke dalam vagina. Seperti biasa, mulutku terbuka turun isu seputar inci demi inci gemerisik ke dalam penis vagina. Aku disetubuhinya dari belakang, menusuk, kepala merayap ke ketiaknya ke mulutnya pada payudara saya. Aku menggelinjang tak karuan waktu puting kananku digigit dengan gemas, pada penis Pak Joko kocokanku lebih bersemangat.

Rupanya aku telah membuat Pak Joko ketagihan, dia selesai memperkosa mulut saya begitu bersemangat untuk memajukan pinggul seakan sialan dukungan. Dipeganginya kepalaku dekat dengan kesempatan untuk menghirup udara segar aku tidak ada. Akhirnya saya hanya bisa pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, menembak satu sama lain menyebabkan penis menembus tubuh saya. Perasaan ini sangat sulit untuk menjelaskan, ketika Taryo penis menyentuh bagian terdalam dari rahimku dan ketika penis menyentuh tenggorokan Pak Joko, belum lagi mereka terkadang memainkan payudara atau meremasi pantatku. Saya merasa seperti terbang layang-layang dilakukan sampai akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Joko. Seiring dengan itu Taryo genjotan merasa lebih kuat. Kami juga mencapai orgasme bersamaan, aku bisa merasakan berat menyembur air mani di dalam diriku, dari cair cair persenggamaan selangkangan saya.

Setelah waktu yang lama untuk mencapai orgasme, tubuhku berkeringat, mereka tampaknya mengerti situasi saya dan menghentikan kegiatan mereka.

"Neng, mungkin ga Pak Pak dimasukkan ke dalam Neng-begitu?" Bapak Joko mengatakan lembut.

Aku hanya mengangguk, dan kemudian dia berkata, "Tapi Neng menulis istirahat pertama, Neng kaya lelah pula."

Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diri. Mereka berdua juga jatuh ke kolam, Taryo duduk di sebelah kiri saya dan saya benar-Pak Joko. Kami mengobrol sambil memulihkan tenaga, di mana tangan-tangan jahil atau mereka selalu hanya meremas dada, paha dan bagian sensitif lainnya. Yang satu mendorong yang lain mendarat di sisi lain, lama-lama jadi saya biarkan saja, setelah semua, saya sangat menikmatinya.

"Neng, Bapak aja yah pergi sekarang, adalah ga tahan daritadi bagian Neng bukan" kata Mr Ricardo mengambil posisi berlutut di depan saya.

Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala merestuinya, dia diarahkan, kontol panjang keras ke vagina saya, tapi dia tidak segera menusuknya di bibir kemaluanku menggesekannya tapi begitu menggelitik dan meremas penis saya Taryo berkelejotan menjilati leher di bawah telinga.

"Aahh .. Pak cepet enter dong, telah mati untuk ya!" Aku mendesah tak tertahankan.

Aku meringis saat dia mulai menekan masuk penisnya. Sekarang vagina saya telah diisi oleh benda hitam panjang dan objek mulai bergerak keluar untuk memberikan sensasi kenikmatan ke seluruh tubuh.

"Wow .. Neng pus sangat lambat, jika sudah tahu gini dari entotin Mr pertama" ceracaunya.

"Sialan kau, juga memiliki bercucu Piktor masih, saya kira Anda belajar 'kataku pada diriku sendiri.

Setelah 15 menit dia naik booting saya dalam posisi itu, ia melepas penisnya dan duduk membungkuk dan mengangkat aku ke dalam penisnya. Dengan refleks saya memegang penis saya sambil menurunkan itu sampai jatuh ke dalam celana saya. Dia memegang sepotong padat pantat menunjukkan bahwa, bersama, kami mulai gemetar tubuh kita. Desahan kami berbaur dengan suara air kolam percikan, tubuh saya bergerak-gerak tak terkendali, menggelengkan kepala saya di sini dan di sana, dua payudara yang memantul tak luput dari tangan dan mulut. Pak Joko memperhatikan penisnya keluar dari vagina seorang gadis 21 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tidak bisa memahami bagaimana untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah terasa.

Kami bergoyang Taryo berhenti ketika tiba-tiba mendorong kembali sehingga pantat saya dan payudaranya semakin tertekan semakin menungging untuk berurusan dengan Pak Joko. Taryo membuka dan mengarahkan penisnya ke pantatku ada

"Aduuh .. Tar perlahan, sakit tahu .. aww!" Rintihku waktu dia mendorong ke dalam penisnya.

Saya lebih rendah karena dijejali lancar dua ayam besar. Kami bergoyang kembali, saya merasa sakit secara perlahan berubah menjadi rasa nikmat menjalari tubuh saya. Saya menangis tak terkendali ketika Taryo menyodok pantatku dengan kasar, sehingga ia kuomeli sedikit lebih lembut. Alih-alih mendengar, Taryo menggenjotku bahkan lebih ganas. Pak Joko melumat bibirku dan lidah dalam mulut saya untuk bermain jadi saya tidak terlalu berisik.

Ini berlangsung sekitar 20 menit lagi sampai aku merasa seperti tubuh saya meledak, saya hanya bisa berteriak dan memeluk erat kembali Pak Joko panjang dan kuku menggaruk. Untuk beberapa detik sampai tubuhku menegang dalam pelukannya lemas kembali Pak Joko. Tapi mereka masih peduli padaku tanpa ini memompaku sudah lemah. Erangan yang keluar dari mulutku terdengar lebih dan lebih berdaya. Tiba-tiba mereka merasa lebih erat memeluk untuk membuat sulit untuk bernapas, mereka juga serangan yang lebih kuat, puting saya tersedot keras oleh Pak Joko, dan rambut Taryo. Lalu aku merasakan hangat menyembur cairan di vagina dan anusku, air muncul sedikit cairan putih susu yang melayang-layang. Mereka berdua terkulai lemas antara tubuh saya masih terjebak dengan penis.

Setelah sisa-sisa terakhir dari kesenangan mereda, saya akan mengundang mereka untuk datang. Menyeka tubuh saya basah kuyup, aku berjalan ke kamar mandi. Eh .. mereka mengikuti dan bergabung mandi. Akhirnya kuiyakan saja deh supaya mereka senang. Aku hanya duduk di sana, mereka menyiram, menggosok, dan tentu saja menyabuniku membelai dirinya sendiri. Alat kelamin dan payudara sebagian besar panjang mereka sampai aku menyindir sabuni

"Kenapa .. kenapa ada lathered-menulisnya, kamar mandi untuk membersihkan ga dong, dingin nih" disambut tawa kami.

Setelah itu, giliran saya untuk mencucinya, maka keinginan mereka untuk bangun lagi, aku akan kembali bekerja di kamar mandi.

Hari itu saya dikerjai terus-menerus oleh mereka sampai mereka tinggal dan tidur dengan saya di tempat tidur, spring bed. Sejak itu jika ada pesta di vila, mereka selalu diundang untuk istilah-istilah ini, jangan biarkan kebocoran rahasia. Aku senang karena ada alat untuk memuaskan keinginan, mereka dapat merasa nyaman karena tubuh saya dan teman-teman kuliah saya yang masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam hidup kita, tidak selalu bermain teman-teman saya orang yang sama di kampus.




Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar